Perubahan elemen standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru yang
selama ini menggunakan penilaian tradisional harus mengubah penilaiannya yaitu
menjadi penilaian autentik berdasarkan tuntutan kurikulum. Penilaian autentik pada
kurikulum 2013 yaitu seperti yang dinyatakan Mulyasa (2013: 66) dari yang
berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan
melalui penilaian proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan
menyeluruh. Penilaian autentik meskipun sesuai untuk menilai kemampuan siswa
terutama pada aspek keterampilanya, tetapi belum semua guru paham tentang cara
pelaksanaan penilaian autentik. Guru menerapkan penilaian autentik hanya sebatas
pemahamanya, sesuai hasil wawancara yang dikutip dari Nashrillah (2013) para
guru sekolah sasaran mengaku masih mengalami kesulitan memahami kurikulum
pendidikan tahun 2013. Kesulitan yang paling banyak dikeluhkan oleh para guru
adalah mengenai pemahaman tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD). Guru kesulitan bagaimana cara mengajarnya dan melakukan penilaian.
Pengertian penilaian autentik guru hanya sekedar mengerti, tetapi untuk
menerapkannya dan menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 masih terdapat
kerancuan. Selain itu, buku yang tersedia belum cukup memadai untuk
memahamkan guru tentang penerapan penilaian autentik. Mengatasi kebingungan
guru tentang penilaian autentik yang sesuai tuntutan kurikulum 2013 perlu adanya
contoh instrumen yang membantu guru. Produk yang dikembangkan berupa buku
petunjuk guru tentang penilaian autentik. Pada buku guru tersebut menyajikan
contoh instrumen, teknik penilaian autentik, langkah-langkah penilaian autentik, dan
cara pengolahan nilai.
- Teacher: Dr. Ignasius Suban Angin. S.U