Pembangunan pertanian saat ini tidak lagi hanya berorientasi meningkatkan produksi, tetapi bagaimana mengembangkan sebuah komoditi, diolah sehingga memiliki nilai tambah atau value added (Nampa, 2011). Suryana (2005) mengungkapkan nilai tambah yang diperoleh dari pengembangan produk olahan jauh lebih tinggi dari produk primer. Sehingga, pendekatan pembangunan pertanian diarahkan pada pengembangan produk (product development), tidak lagi hanya difokuskan pada pengembangan komoditasnya. Pengembangan nilai tambah produk dilakukan melalui pengembangan industri yang mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk antara (intermediate product), produk semi akhir (semi finished product) dan yang utama produk akhir (final product) yang berdaya saing.

Manajemen agroindustri memberikan kompetensi kepada mahasiswa aspek manajemen dalam membangun atau pengembangan agroindustri tanpa mengesampikanaspek teknis yang harus di kuasai oleh peserta kuliah untuk menunjang pembelajaran peserta mata kulia ini memerlukan pemahaman tentang dasar-dasar manajemen agribisnis pemasaran agribisnis,manajemen pemasaran,ekonomi produksi dan penanngan paska panen.untuk mencapai sasaran mata kuliah di ajarkan pula beberapa metoda dalam pemilihan lokasi usaha,perencanaan usaha,manajemen sumber daya manusia dan value aded.